GARUT60DETIK.COM, Cibalong – Desa Maroko, Kabupaten Garut – Kemarau panjang yang melanda sebagian wilayah Garut, Jawa Barat, telah menyebabkan kerugian besar bagi warga Desa Maroko. Kali ini, sekitar 12 hektar sawah milik warga mengalami kekeringan yang mengakibatkan gagal panen.
Salah satu pemilik sawah, Dede, yang merasakan kerugian besar, mengungkapkan kegelisahannya. Dia harus mencari cara untuk menyokong kebutuhan keluarganya karena gagal panen tersebut telah menyebabkan kerugian puluhan juta rupiah. Menariknya, saluran air dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah tersedia di wilayah tersebut, tetapi tidak ada air yang mengalir.
“Airnya tidak ada, setetes pun tidak mengalir,” ungkap Dede dengan perasaan putus asa.
Tim media lokal mendekati salah satu warga Desa Maroko bernama Tirta Soparudin untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang situasi ini. Menurut Tirta Soparudin, kekeringan melanda sekitar 12 hektar sawah di Desa Maroko. Namun, masalah kekurangan air tidak hanya terbatas pada sektor pertanian, melainkan juga berdampak pada pasokan air bersih untuk sebagian warga, khususnya di Kampung Cikole dan Kampung Cibala.
Tirta Soparudin juga mencatat bahwa beberapa kampung di desa tersebut telah memiliki sumur bor yang didanai melalui anggaran dana desa sebanyak tiga titik. Namun, sayangnya, kampung lainnya belum memiliki sumur bor serupa karena anggaran desa yang terbatas. Keterbatasan anggaran ini, menurutnya, dipengaruhi oleh dampak pandemi COVID-19 yang telah menghambat aktivitas dan pembangunan selama dua tahun terakhir.
Situasi kekeringan ini menjadi perhatian serius, dan warga berharap agar pemerintah setempat dapat memberikan solusi yang sesuai untuk mengatasi masalah kekeringan dan mendukung sektor pertanian serta pasokan air bersih di Desa Maroko.(Dea)

Tinggalkan Balasan