GARUT60DETIK.COM, Banyuresmi – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, yang akrab disapa Kang Emil, melakukan Soft Launching Kawasan Objek Wisata Situ Bagendit, di Area Amphitheater Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut pada Senin (21/08/2023).

Kedatangan Kang Emil beserta istri, Atalia Praratya Ridwan Kamil, disambut hangat oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan, dan Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, serta anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut. Kehadiran mereka disambut oleh pertunjukan seni dodombaan, ciri khas seni daerah Garut.

Pada momen di Amphitheater, Kang Emil turut diterima dengan antusiasme oleh warga dan para siswa yang telah memadati bangunan berbentuk keong tersebut, menunjukkan dukungan mereka terhadap pembukaan kawasan wisata yang diharapkan akan mendatangkan manfaat bagi Kabupaten Garut.

Puncak acara dilakukan dengan pemukulan lisung oleh Gubernur Jawa Barat dan Bupati Garut, bersama istri. Aksi tersebut disaksikan oleh sejumlah tamu undangan yang hadir.

Tidak hanya melakukan peresmian, Kang Emil juga berkesempatan untuk naik perahu naga guna menebarkan benih ikan dan meninjau Masjid Apung di Gate 3 Kawasan Objek Wisata Situ Bagendit.

Dalam pernyataannya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjelaskan bahwa soft launching ini menandai dimulainya penggunaan Kawasan Situ Bagendit setelah proses revitalisasi. Ia juga menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga kebersihan, ketertiban, dan pengelolaan objek wisata ini dengan baik. ia berpesan jangan sampai dalam hitungan tahun karena pengelolaan Situ Bagendit yang kurang maksimal, objek wisata ini menjadi tempat yang kurang maksimal dan kurang tertata.

“Ini adalah tantangan maka kuncinya ada di manajemen, oleh karena itu saya titip Pak Bupati ya, kita selesaikan proses pengelolaan ini dengan sebaik-baiknya sesuai aturan yang ada,” ucapnya.

Ridwan Kamil mengungkapkan, pembaruan Situ Bagendit dimulai dari saran yang ia berikan kepada Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Kabupaten Garut. Proyek revitalisasi ini menjadi sebuah kenyataan berkat upaya kerjasama dengan Kementerian PUPR.

“Tapi kalau beliau memang kesulitan waktu, tentunya acara hari ini menandai bahwa pengelolaan Situ Bagendit revitalisasi yang sudah bisa digunakan secara maksimal dimulai dari hari ini secara administrasinya,” ujar Ridwan saat melakukan konferensi pers.

Kang Emil memaparkan jika Situ Bagendit memang terkenal dengan invasifnya tanaman eceng gondok dan teratai, sehingga ia menilai pembersihan tanaman tersebut harus terus dilakukan. Bahkan, ia juga meminta Bupati Garut untuk melakukan pengajuan ke Provinsi Jawa Barat, agar nantinya pihak Provinsi Jawa Barat bisa membelikan alat pengeruk atau pembersih yang bisa secara rutin membersihkan eceng gondok maupun teratai di Situ Bagendit.

“Mungkin bahan bakarnya dari kabupaten nanti alat teknologinya dari provinsi juga bisa di perubahan, dengan begitu selamat buat warga Garut ya, memiliki tempat wisata yang istimewa, dan tentunya kita harapkan meningkatkan ekonomi Garut yang luar biasa,” paparnya.

Ia juga menceritakan ada cerita unik di Situ Bagendit ini, di mana sewaktu dirinya masih kecil, Kang Emil sempat dibawa oleh almarhum ayahnya ke Situ Bagendit, dan dirinya terpleset atau tisoledat tatkala menaiki rakit di Situ Bagendit, karena bambu yang diinjaknya sudah lapuk.

“Dan saya ditolong dengan sigap oleh ayah saya, itu Ridwan Kamil waktu kecil, makanya saya pas tadi ningaliĀ  perahu naga oh ini keren ada kemajuan, itu aja memori saya,” ungkap Kang Emil.

Kang Emil juga mengungkapkan jika proses revitalisasi dari Situ Bagendit ini berawal dari bisikan dirinya kepada Presiden Jokowi yang berkunjung ke Kabupaten Garut, dan menikmati suasana asri Situ Bagendit sembari dipangkas rambutnya oleh seniman cukur Asli Garut (Asgar).

“Setelah itu melalui dari PUPR sebagai pelaksana tugas, dengan kerjasama yang baik menghadirkan apa yang kita lihat hari ini, ini sudah sangat luar biasa bisa dibandingkan dengan sebelumnya yang memang jauh sekali (perbedaannya),” ungkapnya.

Bupati Garut, Rudy Gunawan, menambahkan bahwa berkat perhatian dan diplomasi Kang Emil kepada Presiden Jokowi, objek wisata yang dulunya kurang terawat kini bertransformasi menjadi daya tarik dunia. Dia juga menyatakan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam mencapai pencapaian ini.

“Kami pun berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, tentunya adalah kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, berkat orang Banyuresmi yang pinter tukang cukur, akhirnya dengan diplomasi Pak Gubernur, dan juga Pak Presiden dicukur di sini, kita mendapatkan anggaran dari Kementerian PUPR hampir 100 miliar rupiah,” tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya menerima beberapa catatan dari Gubernur Jawa Barat yang akan pihaknya tindaklanjuti, khususnya terkait dengan pengelolaan Situ Bagendit.

Tantangan dalam menjaga kawasan ini tetap indah dan terpelihara, termasuk dalam mengatasi pertumbuhan tanaman eceng gondok, telah menjadi perhatian bersama. Kolaborasi antara pihak daerah dan lembaga seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung serta Kementerian PUPR diharapkan akan membantu mengatasi masalah tersebut.

“Karena kalau ini masalah eceng gondok dan pengerukan, nanti sumber airnya jangan sampai pada saat kondisinya kecil. Iya (kalau tidak ada eceng gondok kelihatan) indahnya, kita lakukan itu ya (pembersihan dan pengerukan),” tandasnya.

Dengan upaya bersama ini, Kawasan Objek Wisata Situ Bagendit diharapkan akan terus berkembang dan menjadi destinasi yang unggul, memberikan dampak positif pada ekonomi dan pariwisata Garut.

>