GARUT60DETIK.COM – Garut, Pembiayaan kesehatan penerima bantuan Iuran (PBI) Sebesar Rp.98.586.345.400 (Sembilan Puluh Delapan milyar  Lima ratus delapan puluh enam juta tiga ratus empat puluh lima ribu Empat ratus Rupiah) Pada Ta 2022. Disebabkan  Data tidak valid  mengakibatkan  program  kegiatan pembiayaan kesehatan penerima bantuan iuran (PBI) tidak tepat sasaran dan mengakibatkan kerugian keuangan negara daerah sebesar Rp.727.309.800.  (Tujuh ratus dua puluh tujuh juta tiga ratus sembilan ribu delapan ratus rupiah).

Pada TA 2022  Data tidak  Valid dalam Penyaluran bantuan langsung  tunai Dana bagi hasil cukai hasil tembakau  sebesar Rp.10.134 .000.000. ( Sepuluh milyar Seratus tiga puluh Empat Juta rupiah ) belum sesuai ketentuan yang mengakibatkan

Terlambat diterima oleh penerima bantuan sebesar Rp.12.000.000. Penerima bantuan BLT DBHCT  tidak tepat sasaran sebesar  Rp.13.200.000. Dan belanja bantuan sosial BLT DBHCT sebesar Rp.48.000.000.

Dudi Supriyadi Ketua  DPD Laskar Indonesia Garut berkomentar “Bagai mana mau  tepat sasaran tepat target gimana? datanya penerima  tidak Valid, kami menyayangkan bagaimana itu bisa terjadi ,dan bagaimana proses pemutahiran data dan rekonsiliasnya”. Ungkapnya

Ketua Laskar Indonesia DPD Garut Dudi Supriadi dalam sambungan telpon ketika ditanya garut60detik.com mengungkapkan keheranannya.

“Ini bahaya jangan jangan data kemiskinan kabupaten Garut juga tidak Akurat dan valid ,ini harus di usut oleh penegak hukum karena ada indikasi kerugian keuangan negara /daerah atas kelalaian dan ketidak cermatan bahkan tidak menutup kemungkinan adanya indikasi tindak pidana?”.

“Masa terdapat pembayaran untuk yang meninggal dunia, peduduk yang sudah pindah, NIK ganda, hal ini bisa menyebabkan yang layak menerima bantuan jadi tidak bisa menerima”. Pungkas Dudi.

>